Review Keyboard Vortex Series VX 7 Pro, Plus Minus Setelah Lebih Dari Satu Tahun Pemakaian

Trend mechanical keyboard di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun, hal ini ditandai dengan munculnya banyak brand lokal yang menjual produk mechanical keyboard dengan harga yang beragam, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan. Penggemar mechanical keyboard juga tidak hanya terbatas di kalangan gamer saja, mulai dari orang rumahan hingga pegawai kantoran pun ikut menggemari jenis keyboard yang satu ini.

Salah satu keyboard mekanik murah dan terbaik dimasanya adalah VX 7 Pro dari brand Vortex Series. Keyboard yang tersedia dengan dua pilihan warna (hitam/putih) dan 3 versi switch (otemu blue, brown, dan red) ini merupakan versi upgrade dari seri sebelumnya VX 7. Adapun perbedaan VX 7 Pro yang menonjol dari versi sebelumnya adalah kabel keyboard yang sudah detachable dan menggunakan port type-c untuk respon keyboard yang lebih cepat, selain itu varian VX 7 Pro juga sudah dilengkapi dengan fitur RGB Music Sync, yang mana dapat membuat lampu LED pada keyboard seolah-olah "menari" mengikuti alunan musik yang sedang diputar.

Review Vortex Series VX 7 Pro


Pada kesempatan kali ini, saya akan mereview keyboard VX 7 Pro setelah memakainya lebih dari satu tahun, bahkan artikel ini juga ditulis menggunakan keyboard VX 7 Pro.


1. Body dan Keycaps Quality

Tidak seperti varian sebelumnya yang menggunakan perpaduan body plastik dan metal, VX 7 Pro menggunakan full plastic, walau begitu, jenis plastik yang digunakan terasa lebih kokoh dan berat, sehingga setelah pemakaian yang cukup lama, kualitas body nya seperti tidak mengalami penurunan, selain itu juga jenis cat yang digunakan untuk mewarnai body nya cukup bagus, sehingga tidak luntur atau pudar setelah satu tahun.


Sedangkan untuk keycaps, karena bahannya bukan PBT, namun HQ ABS, jadi noda minyak yang tertinggal cukup untuk membuat tampilan keycaps menjadi glossy, hal ini dapat diatasi dengan membersihkan keycaps secara berkala dengan merendamnya di air sabun.

2. Switch

Switch otemu brown yang keyboard saya gunakan beberapa sudah mengalami masalah, seperti tidak responsif atau double klik, untungnya hal ini sementara dapat diatasi dengan memindahkan switch bermasalah ke tombol yang tidak terlalu sering dipakai, hal ini memungkinkan karena keyboard VX 7 Pro sudah hot-swapable 5 pin, yang membolehkan switch dengan 3 pin atau 5 pin digunakan di keyboard ini.


3. Kabel dan Port Type-c

Kualitas kabel pada keyboard ini tidak mengalami banyak penurunan, tetap lentur dan tidak terkelupas, mungkin karena sudah braided sehingga meningkatkan ketahanan dari kabelnya. Untuk konektivitas juga tetap lancar, port type-c nya tidak mengalami kelonggaran walau sering saya lepas pasang, namun memang lebih baik jika kabel stock keyboard ini diganti menggunakan kabel aviator, karena selain konektivitas yang lebih baik, kabel aviator juga menambah asthetic meja kerja anda.

4. RGB

Tingkat kecerahan lampu RGB juga tidak mengarami penurunan, tetap cerah namun tidak terlalu terang seperti biasa. Jika anda ingin RGB pada keyboard VX 7 Pro lebih "terasa" maka saya menyarankan untuk upgrade body keyboard anda ke acrylic frosted case, seperti yang anda bisa lihat di sini.

Kesimpulan

Setelah lebih dari satu tahun pemakaian, secara tampilan fisik keyboard VX 7 Pro dari Vortex Series tidak mengalami banyak penurunan, jika rajin dibersihkan, keyboard masih akan nampak seperti baru. Namun, secara fungsi, keyboard ini memang butuh perbaikan terutama untuk switch, hal ini dapat dimaklumi karena memang switch merk otemu adalah switch dengan harga termurah dipasaran, sehingga wajar saja apabila durabilitas nya tidak sesuai dengan yang saya harapkan, hal ini sebenarnya bukan masalah besar untuk keyboard VX 7 Pro, karena sudah hot-swapable, switch yang rusak dapat dengan mudah diganti dengan switch yang baru.

Nilai total: 8/10
Link pembelian via Tokopedia


Terimakasih telah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini, jika ada pertanyaan atau masukan, langsung tulis saja di kolom komentar ya. 

Komentar

Posting Komentar